Rabu, 04 September 2013

Zaki Zamani

Setidak-istimewa apapun dia, aku hanya butuh memejamkan mata dan melihat dia dengan senyumnya yang khas. Aku cuma butuh mata kepala dan mata hati yang sepakat memandang serempak. Cinta selalu sulit dijabarkan. Seperti oleh Chairil Anwar, aku akan bersajak padanya: 'Antara kita Mati datang tak membelah'.

Ah engkau rasa, aku jadi salah tingkah. Jangankan berkata-kata, yang bisa kulakukan hanya mendengar degupan jantungku yang membahana.

Kali ini aku tak bawa cemburu ikut serta, dia kukurung dalam brangkas yang kuat dari baja. Aku jdi bebas merasa tanpa bisa cemburu buta. Aku tak berani bilang ini cinta.

O suara alam seketika merdu, apa mereka mulai mengeps nada dan lirih mengalunkannya?

Dia yang belum bisa kusebut cinta, masuk berenang-renang dalam darah dan mengetuk-ngetuk tulang rusuk. Aku gemetaran. Ku sapa matari, aku gembira Hey!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar