Rabu, 17 April 2013

#ChapterJogja


Sejenak berhenti dan putar masamu ke lima bulan lalu ditanggal yang sama dengan hari ini. Disanalah dimulai pertemuan yang mayoritas saling tidak kenal satu dg lainnya. Ada kenangan yang diam-diam melekat sangat erat di memori otak. Siapa sangka kita dengan media social kemudian saling berani bertatap muka. Pada awal masa itu kita sudah berani untuk menaruh rasa percaya. Tanpa kita sadari kita sudah terikat, tanpa pretensi tanpa ekspektasi. Lima bulan secara logika bukan waktu terlalu panjang. Tapi lihat apa yang sudah tercipta disini, aku merasakan semacam persaudaraan. Entah pada kalian, bisakah merasakan hal yang sama. Yang jelas, aku yang awalnya tidak terlalu berharap banyak sekarang menganggap ini penting. Kalian semua sudah menjadi bagian penting dalam kisah singkat hidupku. Meskipun sebagai pengakuan, gunung lah yang menyatukan kita, membuat kita punya 1 misi, tapi dibalik itu rasa persaudaraan sudah lebih dulu membentuk diri didalam hati kita masing-masing. Sampai ada yang mengaku sebagai anggota persaudaraan ini tapi tidak diaku, bukankah itu menyedihkan? Chapterjogja hanyalah sebutan, hanya sebuah nama yang sebetulnya tidak perlu diagungkan. Alihkan keagunganmu pada persaudaraannya saja. Sesampai entah karena alasan apa, mungkin sebuah penghormatan atau mungkin sebetulnya ejekan buatku panggilan Founding Mother itu. Harap diperhatikan, disini aku tidak mengharap pujian, tidak mengharap predikat tinggi, tidak membutuhkan penghargaan apapun. Kebersamaan kita yang terjaga itu sudah lebih dari cukup. Tapi jika boleh berharap lebih, sebagai seorang yang dianggap Founding Mother, aku ingin mengharapkan kebersamaan ini jangan terpecah belah. Masalah orang perorang yang sekiranya bisa merusak ini semuanya, harap mampu mengendalikan diri. Aku khawatir beberapa dari kita ada yang tidak bisa professional. Soal ada yang saling suka, suka tapi bertepuk sebelah tangan, yang pacaran, segala bentuk hubungan bersifat pribadi janganlah sampai mengganggu kebersamaan yang sudah terjalin. Jika suatu saat keadaan itu rusak (semoga tidak) malah kemudian jadi saling benci, bermusuh. Tapi aku khawatir jika sudah masalah perasaan masuk kedalam sini, banyak yang tertolong lagi. Kita tidak perlu sebut nama, ini bermaksud teguran secara tidak langsung bagi yang merasa. Jangan sampai satu dua orang diantara kita menyebabkan perpecahan. Sebab sesungguhnya kita sudah sekuat baja. Tapi sayang kekuatan kita bagai sisi mata uang yang datang berbarengan dengan kekuata rapuh bak porselen. Jagalah kawan kawan, bukan demi aku tapi demi lima bulan yang berarti ini. Kalian lihat sesingkat itu kita mengenal sudah lebih dari kawan lama yang saling tukar cerita.

Aku datang pertama kali bukanlah sebagai pendaki. Tapi aku datang sebagai orang bodoh yang ingin belajar untuk menjadi pendaki. Aku diremehkan karena ini, itu tak jadi soal. Toh aku memang datang sebagai orang remeh, tak tau apa-apa. Disini tidak ada senioritas, bagiku, entah bagaimana kalian memandang. Siapapun yang bergabung, rangkullah sebaik-baiknya sekalipun baru pernah liat gunung ditelevisi. Ini bukan ajang saling ejek, kamu yang tidak pernah naik gunung berarti kau remeh disini. Kalau ada yang punya pikiran seperti itu, rubahlah segera.
#ChapterJogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar