Kekasih, tahukah kau bahwa apa-apa yang kurasa terkadang tak
ada kata yang cukup untuk menjelaskannya.
Kenapa ia dinamakan cinta, sedang aku tak bisa
mendefinisikannya?
Beri aku seratus orang ber-IQ diatas rata-rata, katakanlah
jenius. Tanyai mereka soal cinta.
Tidak, belum. Aku yakin tidak ada yang bisa mengartikannya
dengan tepat. Belum ada yang bisa memberikan penjelasan penuh soal cinta.
Tapi aku terang-terangan mengaku sedang jatuh cinta. Padamu,
kekasih.
Lalu siapa yang akan percaya? Kaupun tidak. Tak seorangpun
percaya.
Yang merasakan tentu cuma hati. Mulut tidak bisa ikut campur
mengubahnya menjadi sebentuk kata. Tak ada kata yang tepat untuk
mengibaratkannya. Cinta terlalu tinggi untuk pikiran. Cinta terlalu jauh untuk dijangkau oleh kata-kata.
Silahkan sebut ia ajaib. Yang dengan tanpa wujud sama sekali
bisa menghipnotis siapapun dimuka bumi ini. Aku salah satunya. Cinta itu punya
mata sendiri, yang kalau oleh dua mata asli kita sendiri bisa terdefinisikan
buruk rupa, maka lain halnya dengan mata milik cinta. Ia tak pandang bentuk,
tak pandang rupa. Begitu saja, sesimpel itu. Jangan berat-berat pikir cinta itu
bla-bla-bla. Karena tanpa dijelaskan apa maksudnya pun, cinta sudah bisa
mengerti. Orang yang pernah merasakan cinta akan cepat mengerti. Cinta terlalu
tinggi untuk sebentuk kata-kata.
Pernah kau tanya padaku kekasih, ketika itu kau bilang,
kenapa aku bisa cinta padamu? Aku bilang aku tak tahu, karena memang aku tak
punya cukup kata-kata untuk menemukan ucapan yang tepat untuk menjelaskannya.
Kalau aku bilang cintaku itu karena kau begitu baik padaku, lalu bagaimana seandainya
kemudian kau jadi tak baik lagi, artinya cintaku bisa pudar selayaknya angin
menyapu lenyap debu-debu jalanan. Bukan, cintaku lebih dari sekedar karena kau
baik. Cintaku bukan karena alasan-alasan lain pula. Aku cinta padamu karena
kehadiranmu kekasih. Bayangkan bila kau tak ada didunia ini bagaimana cinta itu
akan tumbuh dalam perasaan terdalamku. Bagaimana bilasaja Tuhan tak
menghadirkanmu didunia ini, cintaku yang begini tak akan ada, tak pernah akan
ada.
Aku rasa, jagad raya ini sudah menjelaskan tentang cinta
tanpa kata-kata. Karena memang demikianlah, cinta tak butuh kehadiran kata.
Lihatlah pada langit, ada matahari yang membuat ia terang, dan kemudian
berganti pada bulan digelap malam. Bayangkan bila mereka tak saling cinta,
matahari dan bulan akan bertengkar sepanjang hari merebutkan siapa yang akan
muncul dikala siang, siapa yang dikala malam. Lihatlah lagi pada gunung-gunung
yang tegak gagah disana, andai ia tak cinta pada pepohonan nan sejuk itu, sudah
dari dulu ia tumpahkan lahar-lahar untuk musnahkan hehijauan pohon-pohon. Alam
megah ini sudah menunjukkan cinta yang sebegitu besar, namun sayang kita
sebagai makhluk yang penuh ekspresi tak mampu memandangnya sebagai cinta. Lebih
dari itu, kita manusia, sebagai makhluk yang lebih tinggi dari yang lain-lain
bisa setega itu berbuat jahat dengan menebang pohon tanpa ampun, menguras yang
indah-indah dilaut dengan rakus. Ya, kita rakus karena sudah hilang makna cinta
didalam nadinya. Coba dibayangkan siapa yang bisa tega menghancurkan rumahnya
sendiri? Itu hanya orang-orang yang sudah kehilangan akal dan cintanya.
Begitulah, tak ada bedanya antara jatuh cinta dan kerakusan.
Sama-sama susah mereka dinasehati. Karena tidak lagi digunakan indera lima yang kasat
mata, tapi sudah lebih dari itu.
Kekasih, penjelasanku untuk cinta demikianlah. Aku bukan
seseorang yang pandai berkata-kata. Tapi sekali lagi bila kau tanyakan aku soal
cinta, begitulah yang akan kuberi jawab. Andai kau tak mengerti, maka anggaplah kau belum menerima anugerah cinta itu sendiri. Belum kau rasakan debaran jatuh
cinta itu. Belum. Itu namanya belum kau alami rasa kecintaan. Tak dapat pula
aku paksa kau harus rasakan cinta yang sama dengan kepunyaanku. Cara yang tepat
untuk membuktikannya adalah dengan menanyakannya pada hatimu sendiri.
Kekasih, cinta yang aku punya untukmu masih ada hingga kini.
suka banget kalimat itu... "tidak punya alasan untuk mencintai"
BalasHapushhahahah matahi dan bulan bertengkarnya kira2 gmna ya agen??
kalo matahari dan bulan sudah tidak saling mencintai lagi, maka bumi porak poranda.
BalasHapus