Jumat, 28 September 2012

Untukmu

mau kuucapkan jutaan kata cinta untukmu hari ini
esok hari, dan seterusnya...


seluruh semesta akan melihat aku pantang menyerah!

mungkin ini sebentuk ujian bagiku
maka yang harus aku lakukan adalah menambah kesabaran untuk menghadapinya
aku pantang menyerah, begitu akan ku teriakkan pada seluruh bagian sel tubuhku
biar mereka merasakan semangat perjuangan yang akan aku keluarkan
dan bersama-sama mereka akan bersemangat membantuku,
seluruh semesta akan melihat aku pantang menyerah!
rembulan sore ini akan berwarna oranye,
menyala-nyala menghilangkan bayang-bayang
aku juga akan melakukan hal yang sama
membuat dunia berhenti menyorotkan bayang-bayang hitam
karena mereka itu mengerikan!
bagai manusia bermuka dua
dunia ini tak akan memanja-manja makhluk didalamnya
ia akan ditempa bagai baja
maka baja seperti apa yang kau pilih
pilihan itu ada padamu sekarang, tentukanlah! tuntaskanlah!

Rabu, 26 September 2012

Kepada Seseorang Di Masa Lalumu

Kepada seseorang dimasa lalumu, yang kau harus lakukan adalah mengucapkan terimakasih, tersenyum dan kemudian melambaikan tangan. Masa lalu adalah masa untuk kamu berpamitan.

Siapa sih yang gak punya seseorang yang berarti dimasa lalunya? Seberarti apapu ia dimasa itu, kau harus tau diri untuk berpamitan dengannya sesegera mungkin. Karena buat seseorang yang akan kau temui dimasa depan, masa lalumu itu akan cukup menyakitinya bilasaja kau tak pandai atau mungkin tak tau caranya berpamitan. Malah berdiri terlalu lama disana.

Ingatlah satu hal, masa lalu yang memberi kesan indah namun kemudian berakhir begitu saja adalah jalan pintas untuk kau menemukan kebahagiaan lain yang lebih sempurna. Tidakkah kau cukup berterimakasih saja padanya dan berlalu? Terlalu berlama-lama disana kau akan terperangkap, dan yang terparah adalah kau bisa menyakiti seseorang yang lain.

Dan aku adalah orang yang tak ingin dengar apa dan bagaimana masa lalumu itu.

Masa lalu adalah musuh besar bagi masa depanmu, maka jangan kau kenalkan mereka. Tak ada yang akan saling percaya dan menerima satu sama lain. Tak ada yang bisa.

Tak bisakah kau berbahagia saat putus hubungan dengan seseorang? Tak bisakah kau lihat ada kebahagiaan terpancar jelas disana? Bukankah putus hubungan artinya kau semakin didekatkan dengan jodohmua? Tak sadarkah kau pada kenyataan itu? Bukankah itu seharusnya dirayakan? Atau aku bersikukuuh dialah jodohmu?Bbila begitu, kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Oh, betapa para malaikat akan memandang kasihan kearahmu. Keyakinan itu perlu, tapi bila kadarnya sudah melampaui ambang batas, masih bisakah ia dipertahankan? Keyakinan konyolmu itu?

Sayang sekali, kebanyakan orang berlama-lama larut pada luka putus cintanya. Tak bisa merasakan bahagia telah dijauhkan dari seseorang yang bukan jodohnya.

Kamis, 20 September 2012

‘Tuhan’ Sembilan Senti


Oleh  : Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi bukan perokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di parlemen anggota DPR merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi bukan perokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa dan dosennya merokok berjamaah,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok kadang juga bersama sang dokter,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi bukan perokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr, maka khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging babi,
dan babi diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan ?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol, sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan.
Para ulama ahli hisap itu terkejut,
banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarna-warni,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

sebenarnya saya dapatkan ini dari blog seseorang, tapi sebelumnya mohon maaf tidak bisa saya cantumkan.
masalahnya saya lupa di blog mana saya kutip puisi ini. saya harap sanga pemilik blog tidak marah karena tulisannya saya kopi sembarangan tanpa source. tidak ada yang saya rubah kok, i promise! :)
saya masukkan puisi ini ke blog saya karena saya suka sekali. suka puisinya. suka Taufiq Ismail nya. suka semua-muanya. hehe
siapa yang setuju?

Selasa, 18 September 2012

Kekasih, ini Cinta dariku untukmu


Kekasih, tahukah kau bahwa apa-apa yang kurasa terkadang tak ada kata yang cukup untuk menjelaskannya.
Kenapa ia dinamakan cinta, sedang aku tak bisa mendefinisikannya?
Beri aku seratus orang ber-IQ diatas rata-rata, katakanlah jenius. Tanyai mereka soal cinta.
Tidak, belum. Aku yakin tidak ada yang bisa mengartikannya dengan tepat. Belum ada yang bisa memberikan penjelasan penuh soal cinta.
Tapi aku terang-terangan mengaku sedang jatuh cinta. Padamu, kekasih.
Lalu siapa yang akan percaya? Kaupun tidak. Tak seorangpun percaya.
Yang merasakan tentu cuma hati. Mulut tidak bisa ikut campur mengubahnya menjadi sebentuk kata. Tak ada kata yang tepat untuk mengibaratkannya. Cinta terlalu tinggi untuk pikiran. Cinta terlalu jauh untuk dijangkau oleh kata-kata.
Silahkan sebut ia ajaib. Yang dengan tanpa wujud sama sekali bisa menghipnotis siapapun dimuka bumi ini. Aku salah satunya. Cinta itu punya mata sendiri, yang kalau oleh dua mata asli kita sendiri bisa terdefinisikan buruk rupa, maka lain halnya dengan mata milik cinta. Ia tak pandang bentuk, tak pandang rupa. Begitu saja, sesimpel itu. Jangan berat-berat pikir cinta itu bla-bla-bla. Karena tanpa dijelaskan apa maksudnya pun, cinta sudah bisa mengerti. Orang yang pernah merasakan cinta akan cepat mengerti. Cinta terlalu tinggi untuk sebentuk kata-kata.
Pernah kau tanya padaku kekasih, ketika itu kau bilang, kenapa aku bisa cinta padamu? Aku bilang aku tak tahu, karena memang aku tak punya cukup kata-kata untuk menemukan ucapan yang tepat untuk menjelaskannya. Kalau aku bilang cintaku itu karena kau begitu baik padaku, lalu bagaimana seandainya kemudian kau jadi tak baik lagi, artinya cintaku bisa pudar selayaknya angin menyapu lenyap debu-debu jalanan. Bukan, cintaku lebih dari sekedar karena kau baik. Cintaku bukan karena alasan-alasan lain pula. Aku cinta padamu karena kehadiranmu kekasih. Bayangkan bila kau tak ada didunia ini bagaimana cinta itu akan tumbuh dalam perasaan terdalamku. Bagaimana bilasaja Tuhan tak menghadirkanmu didunia ini, cintaku yang begini tak akan ada, tak pernah akan ada.
Aku rasa, jagad raya ini sudah menjelaskan tentang cinta tanpa kata-kata. Karena memang demikianlah, cinta tak butuh kehadiran kata. Lihatlah pada langit, ada matahari yang membuat ia terang, dan kemudian berganti pada bulan digelap malam. Bayangkan bila mereka tak saling cinta, matahari dan bulan akan bertengkar sepanjang hari merebutkan siapa yang akan muncul dikala siang, siapa yang dikala malam. Lihatlah lagi pada gunung-gunung yang tegak gagah disana, andai ia tak cinta pada pepohonan nan sejuk itu, sudah dari dulu ia tumpahkan lahar-lahar untuk musnahkan hehijauan pohon-pohon. Alam megah ini sudah menunjukkan cinta yang sebegitu besar, namun sayang kita sebagai makhluk yang penuh ekspresi tak mampu memandangnya sebagai cinta. Lebih dari itu, kita manusia, sebagai makhluk yang lebih tinggi dari yang lain-lain bisa setega itu berbuat jahat dengan menebang pohon tanpa ampun, menguras yang indah-indah dilaut dengan rakus. Ya, kita rakus karena sudah hilang makna cinta didalam nadinya. Coba dibayangkan siapa yang bisa tega menghancurkan rumahnya sendiri? Itu hanya orang-orang yang sudah kehilangan akal dan cintanya.
Begitulah, tak ada bedanya antara jatuh cinta dan kerakusan. Sama-sama susah mereka dinasehati. Karena tidak lagi digunakan indera lima yang kasat mata, tapi sudah lebih dari itu.
Kekasih, penjelasanku untuk cinta demikianlah. Aku bukan seseorang yang pandai berkata-kata. Tapi sekali lagi bila kau tanyakan aku soal cinta, begitulah yang akan kuberi jawab. Andai kau tak mengerti, maka anggaplah kau belum menerima anugerah cinta itu sendiri. Belum kau rasakan debaran jatuh cinta itu. Belum. Itu namanya belum kau alami rasa kecintaan. Tak dapat pula aku paksa kau harus rasakan cinta yang sama dengan kepunyaanku. Cara yang tepat untuk membuktikannya adalah dengan menanyakannya pada hatimu sendiri.
Kekasih, cinta yang aku punya untukmu masih ada hingga kini.

Rabu, 05 September 2012

Menang #KuisLalita

Semalem, abis Isya jalan ke Malioboro sama Betty. Janjian ketemuan sama Wenes dan mbak Nufus. seperti biasa, kalo kita udah ngumpul rame-rame begitu, pasti jadi lupa waktu. Gak kerasa udah malem, jam 10. Artinya sekitaran 3 jam gak buka twitter sama sekali.
Kenapa jadi bahas twitter?
Adalah karena tanpa disangka-sangka ada kejutan disana. setelah pulang, sampai kos, ngecek timeline seperti biasa, ada banyak sekali mention. Dan... taktakdungdungcess... saya memenangkan kuis!
gimana ya ngejelasinnya biar heboh? hehe
Intinya itu aja sih, malam tadi saya senang sekali dapet kejutan seperti itu. hadiah kuisnya adalah buku terbaru Ayu Utami, apalagi kalau bukan Lalita.
tadi sempet mention-an sama mbak Ayu nya, saya tanya-tanya sedikit tentang novel Lalita, apa ada hubungannya dengan vampir. karena pertanyaan kuis yang saya menangi itu adalah berkaitan dengan vampir. Mbak Ayu juga banyak ngetwit tentang Dracula, Bram Stoker, Francis Ford Coppola, bahkan soal psikoanalisi Freud. Lalu saya berpikir, kebetulan macam apa ini, karena tanpa disadari, saya suka sekali dengan novel Bram Stoker, juga film nya dari Coppola itu, juga sebenarnya saya sedang mengerjakan skripsi tentang vampir. cuma bedanya saya memakai teori dari Jung, bukan Freud. bagi saya  ini kebetulan yang gak main-main.
Kata mbak Ayu membalas mention saya soal kebetulan ini, dia mengutip dari salah satu bukunya; Manjali dan Cakrabirawa; "Jika kebetulan terjadi terlalu sering apakah itu tidak bermakna?
Add caption
itu dia mention dari mbak Ayu, nanti mau saya jadikan favorit. hehe. senangnya hari ini. semoga kalian yang membaca juga mendapat kesenangan...
Selamat Hari Kamis! :) 

Selasa, 04 September 2012

Sedih Sendiri

kamu gak tau gimana sedihnya aku ketika akhirnya hubungan ini menjadi sedemikian datarnya. kita udah melalui begitu banyak perubahan. bahkan perubahan yang mungkin kamu sendiri gak menyadari. satu hal yang ingin aku sampaikan adalah, satu-satunya kesempatan aku dan kamu mengobrol cuma malam hari. tapi pada kesempatan yang sedikit itupun kamu gak bisa mengusahakan. aku gak mau menuntut apa-apa, aku gak mau merubah kamu menjadi apa-apa. tapi apakah bisa semuanya dijalani tanpa komunikasi?
mungkin aku cuma sedih sendiri, sedang kamu engga.
mungkin keadaan gak sebegini rumitnya seandainya aja kita deketan, gak terpisah beberapa kota begini. tapi juga gak sepantasnya kita menyalahi keadaan bukan, kita lah yang harus mengaturnya sedemikian rupa biar hubungan ini selalu lancar.
siapa yang gak sedih ketika rasa rindu gak bisa terbayar lunas hanya dengan kesempatan menelpon cuma sekian menit. itu gak cukup, bagiku gak cukup.
aku butuh kita yang bersenang-senang, berbicara apa saja hingga larut dan tertidur tanpa disadari. bukan aku yang lelah menunggu kamu datang, dan kemudian ditinggal sendirian, sedang kamu tidur begitu saja. aku sama sekali tidak ingin menghalangi waktu tidurmu. tidak. tapi bisakah kita merubah keadaan biar sedikit menjadi lebih baik?
biar aku gak sedih sendiri lagi.
bahkan diam-diam sedihku berubah menjadi air mata tanpa kamu sadari. dan buat apa aku adukan padamu. untuk apa juga aku membebanimu dengan kesedihan-kesedihan yang gak berarti ini. cuma aku yang belum bisa mengontrol ego dan segala emosi. aku belum sanggup menerima kenyataan bahwa memang beginilah keadaan kita senyata-nyatanya.
terus terang, aku ingin bilang, aku lebih memilih untuk sama sekali gak ditelpon dari pada ditelpon sebentar tapi kemudian kamu tinggal tidur. hal sepele ini bisa bikin aku sedih berlama-lama.
aku egois, aku tau. tapi biarlah semuanya aku simpan sendiri.
kamu, berbahagialah dengan semua yang kamu lakukan :)

Senin, 03 September 2012

Curhat Pagi

senja berganti, selalu ada hari baru untuk memulai dari awal lagi. karena perubahan selalu datang tanpa disangka-sangka. kesedihan juga bisa datang kapan saja.
akhir-akhir ini terlalu banyak kejadian yang bikin saya capek. saya tidak marah pada siapa-siapa. cuma kecewa sama keadaan yang gak bisa saya kendalikan. sayangnya saya bukan tipe orang yang selalu bisa ngungkapin isi hati. sebenarnya saya juga gak bisa nyimpen amarah terlalu lama. ganti hari bisa ganti mood. tapi ini udah sekian hari berlalu, mood saya tetap berada dititk jenuh.
saya tiba-tiba ingin terbang bebas kayak parkit kecil itu. melihat dunia dari sudut atas bumi. terbang sesuka saya kemana saya ingin pergi. tanpa kendali dari mana-mana. tapi sayang, saya ditakdirkan untuk jadi manusia dengan dua kaki. dengan kaki itu saya harus belajar kuat berdiri sendiri. ada banyak masalah, saya tau. kadang kita gak bisa mengendalikannya, itu bikin frustasi. kadang saya memaki diri saya sendiri. kenapa saya tidak bisa seperti yang orang lain lakukan. kenapa sepertinya saya dapat bagian hidup yang datar-datar saja? saya sepenuhnya sadar kalau itu semua bisa saya kendalikan, bisa saya rubah sesuai dengan keinginan saya. tapi lagi-lagi kendalanya, satu hal, untuk memulainya berat sekali, seperti memikul beban sekian ratus ton.
setiap pagi datang, saya mencoba untuk memulai hari dengan satu perubahan. seperti pagi ini, ada banyak tekad dihati dan benak saya. tentu saja inginnya semua bisa terwujud sesuai kehendak. tapi entahlah. saya akan berusaha.
terimakasih Tuhan, hari ini, 4 september 2012, saya masih bisa menikmati udara dunia. berbaikhatilah selalu pada saya :)